Jumat, 20 Agustus 2010

Warna Mempengaruhi Emosi


Kebanyakan dari anak-anak takut ketika melihat seseorang berjas putih apalagi lehernya dikalungi dengan stesoskop, yang terbayang dalam benak mereka tentu saja jarum suntik tajam dengan beberapa cc obat di dalamnya siap disuntikkan ke paha mereka .

Jangan-jangan Anda juga begitu hehehe.... warna putih jas seorang perawat, dokter, bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya seolah-olah menambah serem penampilan mereka namun itu bagi kita sebagai seorang pasien yang sebenarnya takut disuntik bukan takut pada mereka.

Selain mudah diketahui jika terdapat noda/darah alasan mengapa warna putih dipilih untuk warna seragam kebanyakan tenaga kesehatan juga terkait dengan dampaknya terhadap psikologis/emosi. Ketika melihat warna putih secara visual akan berdampak pada emosi yang lebih stabil (bisa dibandingkan dengan melihat warna merah), karena seorang perawat, dokter, bidan dan tenaga kesehatan yang lain cenderung berada dalam situasi yang memiliki tekana emosi psikis yang tinggi saat menangani pasien gawat & darurat mereka harus tetap tenang untuk itu warna putih bisa membantu secara visual .

Selain warna putih, hijau muda & biru muda juga digunakan dengan alasan yang sama (ruang operasi identik dengan warna hijau). Jadi begitulah salah satu alasan mengapa warna putih identik dengan tenaga kesehatan, tentu ada alasan disetiap pilihan ini juga bisa kita tiru dalam menentukan warna pakaian,rumah/benda-benda lainnya agar pikiran dan penampilan lebih fresh . Semoga bermanfaat, salam KesPost.






Tidak ada komentar: